THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 31 Oktober 2007

bLoG bIkIn RiBet

BlOg ApAan Tuh!!!!!!

bLOg MaMpu mEMbawa SuAsaNa hAti jadi SeNAng
BlOg memBuat Kepala MeNjAdi RuNyaM

keNapa PeNuLis NulIs bIlang sPErti Itu?
BgIni CrItNYA

kAlAu MeNurUt Aq
Blog adalah sarana kita akan dapat memberikan Informasi kepada Orang sekaligus kita dapat mengatasi masalah seseorang melalui blog.Selain itu kita dapat menuangkan kreasi kita seperti puisi atau cerpen kita.

Sehingga penulis berkata demikian

BLOG bikin Aku Sengsara
BLOG bikin Aku Suka Jalan
BLOG BIKIN Aku banyak pikiran
dan BLOG bikin Aku Ribet

tapi kalau menurut ahlinya
Blog merupakan singkatan dari "web log" adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Posting-posting tersebut seringkali dimuat dalam urutan secara terbalik, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web semacam itu biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.

JaDi SgItu AjA mENgEnAi BloG,hBisNYa Q g NgErTI pA nTu Blog

Teknologi dan Ilmu pengetahuan

Dunia sekarang semakin maju. Beragam alat dibuat untuk mempermudah dan memenuhi kebutuhan manusia. Berawal dari mesin uap James Watt, pesawat terbang Wright bersaudara hingga teknologi yang sekarang gencar dibuat oleh Jepang, robot mirip manusia yang mampu mengerjakan semua perintah pemiliknya.

Pada dasarnya, apa yang dibahas dalam buku The Culture of Technologi, bab1 sampai 3 ini terkait dengan teknologi. Intinya, bab yang dibahas menekankan bahwa teknologi tidak mampu berdiri sendiri. Teknologi pasti akan terpengaruh oleh hal-hal tertentu. Diantaranya aspek budaya dan aspek organisasional. Selain itu, pada bab 2 dan 3 dijelaskan juga bahwa teknologi membawa dampak tersendiri bagi kehidupad manusia. Bisa dampak baik ataupun buruk.

Dikotomi Teknologi

Semua kemajuan berkat suatu hal yakni teknologi. Mungkin, kalau tidak ada teknologi, hidup kita tetap akan gelap pada malam hari dan tetap menggunakan daun sebagai pembungkus kulit karena tak ada idustri konveksi pembuat pakaian.Beberapa orang mengatakan bahwa teknologi adalah suatu hal yang merupakan adat istiadat, moral, dan sesuatu yang tersusun atas pola yang netral, yang menyediakan beragam alat yang mandiri dari nilai-nilai lokal yand ada. Akan tetapi, sebagian juga, tetap berpendapat kalau teknologi sebenarnya tidak neral. Ia malah dipengaruhi oleh siapa yang menggunakan dan mengendalikannya.

Sebenarnya apa itu teknologi? Benarkah ia merupakan hal yang universal dan bebas dari nilai-nilai apapun? Atau ia malah terikat suatu adat tertentu?Dalam buku ini, Pacey menjelaskannya dengan contoh perkembangan snowmobile. Snowmobile adalah alat yang diperkenalkan tahun 1960. Alat ini berupa mobil yang mampu berjalan di lintasan yang tertutup salju. Dengan alat ini, orang-orang mampu memiliki mobilitas yang tinggi dalam aktivitasnya sehari-hari karena tidak lagi terganggu dengan salju. Walaupun alat ini dicipakan untuk pasar Amerika Utara, ternyata alat ini juga laris manis di Kanada dan Eropa.

Snowmobile memiliki prinsip pemakaian yang sama. Dimanapun ia digunakan, entah itu di Amerika atupun di Eropa, orang akan bisa menghidupkan dan memakai mesin ini dengan cara yang sama yang telah di patten-kan. Di manapun mesin ini digunakan bahan bakar sebagai “makanannya” akan terus diberikan oleh penggunanya dimanapun ia berada. Akan tetapi, ternyata dalam penggunaannya, mesin ini juga tak luput dari nilai-nilai yang ada pada penggunanya. Contohnya di Alaska tempat bangsa Eskimo berada. Memang, cara pakai dan makanan mesin ini tetap sama. Akan tetapi, yang membuat berbeda adalah penggunaan snowmobile yang dipadukan dengan rusa. Pemaduan snowmobile dan rusa ini bukan tanpa alasan. Kebudayan Eskimolah yang menyebabkan snowmobile harus mengadaptasi sesuai kebudayan setempat.

Contoh lain adalah hand-pumps. Hand-pumps merupakan alat pompa air yang mempermudah manusia mengambil air. Teknik dan cara penggunaannya sama, dimanapun ia berada. Pengguna hanya perlu menekan tuas berulang-ulang agar air dapat tersedot dan keluar. Akan tetapi, masalah muncul di India, ketika alat yang baru ini, rusak pada pemakaian kedua dan ketiga. Ternyata setelah diteliti lebih lanjut, teknologi ini rusak akibat dari nilai yang ada pada masyarakat yakni ketidakmampuan dalam merawat teknologi.

Jadi, melalui contoh ini, kita dapat menarik dua kesimpulan. Jika melihat dari kegunaan dasar mesin tersebut dan bagaimana ia bekerja, teknologi itu akan sangat universal. Contohnya saja telepon. Dimanapun ia dipakai cara bekerjanya akan tetap sama yakni ditekan angka-angkanya.

Akan tetapi, karena yang menggunakan teknologi adalah manusia yang punya budaya dan nilai lokal masing-masing, maka teknologi bisa dikatakan tidak bebas nilai. Ia akan digunakan oleh si pemakai sesuai dengan adat dan nilai yang mereka punya. Dimodifikasi sehingga mampu beradaptasi dengan penggunanya atau bahkan tidak dirawat sehingga ia rusak.

Mengaju dari hal ini, kita tidak dapat mendifinisikan teknologi dari satu aspek teknik saja. Mengapa? Hal ini karena teknologi merupakan suatu kesatuan yang juga dipengaruhi oleh aspek- aspek lain. Ketika kita hanya mengartikan teknologi sebagai suatu hal yang bersifat teknis seperti teknologi sebagai ilmu pengetahuan, skill atau sebuah alat dan mesin maka pengertian yang kita dapat itu sangatlah sempit.

Pengertian teknologi lebih dari itu. Ada aspek lain yang membuat difinisi teknologi menjadi lebih luas. Aspek lain tersebut terkait dengan hal-hal yang mempengaruhi teknologi pada saat ia digunakan. Aspek lain itu adalah budaya seperti tujuan, nilai, kode etik, serta kepercayaan akan adanya progres, dan aspek organisasional seperti aktivitas ekonomi dan industri serta siapa penggunanya.

Kemajuan Teknologi: Bukan Hanya Dipengaruhi dan Mempengaruhi Satu Sisi

Teknologi tidaklah statis. Ia terus berkembang dan maju. Contohnya telepon. Semula, berbicara secara dekat dari jarak yang jauh bahkan beribu-ribu kilometer merupakan hal yang tidak mungkin. Akan tetapi, setelah Alexander Graham Bell menemukan alat yang bernama telepon, hal ini bukan lagi suatu hal yang mustahil. Lalu, ketika telepon ditemukan dan dipakai semua orang, apakah teknologi ini hanya mantap disitu saja? Tentu tidak. Berpuluh-puluh tahun kemudian muncullah telepon genggam yang memungkinkan penggunanya membawa jenis telepon ini kemana saja ia pergi. Dan dengan melihat perkembangan teknologi sekarang ini, mungkin saja beberapa tahun lagi akan ada chip yang ditanam di telapak tangan kita yang mampu menggantikan posisi telepon genggam kita.

Kemajuan teknologi tidak selalu sama. Ada yang melangkah pelan. Tapi, ada juga yang maju dengan pesat. Kemajuan dalam teknologi, apa saja bentuknya, dapat digambarkan melalui grafik. Penyajian grafik yang menunjukan berkembangnya suatu teknologi pun, juga tak luput dari perkembangan teknologi. Dulu, grafik harus dibuat dengan gambar. Akan tetapi, sekarang, dengan waktu sekejap, grafik dapat dibuat dengan kemampuan komputer.

Pada dasarnya ada dua opini yang berkembang tentang kemajuan teknologi ini yakni linear view (pandangan linear) dan contras view (pandangan yang kontras). Pandangan linear berpendapat kalau kemajuan teknologi itu murni berasal dari aspek tekniknya saja. Akan tetapi, pandangan kontras menyatakan sebaliknya. Sebenarnya ada dimensi lain yang mempengaruhi kemajuan teknologi.

Lalu dimanakah posisi kemajuan teknologi sebenarnya? Apakah ia terjadi akibat kemajuan teknik atau dipengaruhi juga oleh sistem yang lain?

Dalam bukunya Pacey menjelaskan hal ini dengan kemajuan pertanian di Inggris. Banyak orang berpendapat kemajuan ini terjadi akibat tersedianya lahan dan tersedianya pekerja. Akan tetapi ketika dilihat lebih dalam, kemajuan pertanian ini tidak bisa hanya dilihat dari dua sisi ini saja. Perbandingan muncul ketika, para peneliti melihat sistem pertanian di Amerika. Di Amerika, petani menggunakan lahan yang tidak seluas petami di Inggris. Akan tetapi, apa yang ia hasilkan sama tingginya dengan apa yang Inggris peroleh. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa kemajuan pertanian Inggris tidak hanya terjadi karena ada lahan dan pekerja saja. Ada hal yang lain yang begitu banyak yang menjadi faktor mengapa pertanian di Inggris maju.

Beberapa ratus tahun yang lalu, seorang Inggris bernama James Watt menciptakan mesin uap. Inovasi baru ini memunculkan satu revolusi besar dalam perkembangan dunia yakni revolusi industri. Revolusi industri membuat industri makin berkembang. Industri yang semula menggunakan tenaga buruh wanita dan anak-anak kini berganti dengan mesin. Akan tetapi, apakah mesin inilah yang membuat pabrik itu semakin maju? Ternyata bukan hanya itu. Industri tersebut tetap membutuhkan pekerja sebagai operator mesin-mesin pabrik itu. Lalu apakah hanya mesin dan pekerja yang membuat pabrik itu maju? Jawabannya masih sama yakni tidak. Pada dasarnya, dalam suatu pekerjaan harus ada organisasi. Organisasi ini terkait koordinasi antara satu pihak dengan yang lain yang membuat pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Tetapi, koordinasi ini tetap saja tidak cukup ampuh membuat suatu pabrik menjadi maju. Karena tiap individu memiliki kemampuan dan skill yang berbeda, harus ada pembagian kerja diantara pemilik kemampuan satu dengan yang lain. Perpaduan dari berbagai macam faktor inilah yang mampu membuat suatu kemajuan pada pabrik tersebut.

Selain kemajuan teknologi terkait dengan banyak faktor. Pengaruh kemajuan teknologi juga menyentuh berbagai hal. Perlu digaris bawahi kalau kemajuan yang ada sekarang tidak hanya berpengaruh pada satu sisi kehidupan manusia saja. Contohnya manusia membuat mobil. Manusia yang membuat mobil ini mungkin hanya akan berpikir tentang bagaimana membuat suatu alat yang dapat mempercepat mobilitas manusia dari suatu tempat ke tempat lain. Ya, memang dilihat dari hal tersebut, mobil memberi kemudahan bagi aktivitas manusia. Akan tetapi disisi lain, gas buang dari mobil telah mencemari udara. Intinya adalah, ketika kita hendak membuat suatu hal, kita harus memikirkan matang-matang pengaruh pa saja yang dapat terjadi, tidak hanya dari satu sisi tapi juga sisi yang lain

Bab ini pada intinya, mengajak manusia melihat kemajuan teknologi tidak terbatas pada suatu dimensi saja. Kemajuan teknologi hendaknya bisa dilihat dari beragam sisi agar teknologi tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kalau kita hanya melihat dari satu sisi saja, hal ini sama saja dengan mengganggap bahwa bumi itu datar, disaat semua orang tahu kalau bumi itu bulat.

Teknologi Bisa Kebablasan

Banyak manusia mengira teknologi yang ia dapatkan sekarang telah diketahui secara lengkap. Akan tetapi sebenarnya yang diketahui manusia ini baru setengahnya dari apa yang disuguhkan teknologi atau a halfway technologi.

Mengapa demikian ? Menurut Thomas Lewis, tokoh yang menggagas hal ini, ini terkait ilmu pengetahuan. Ketika kita mempunyai pengetahuan yang tinggi, kita akan mampu mengetahui sesuatu secara penuh. Jadi halfway technology mengarah pada pemecahan masalah teknologi namun sesungguhnya apa yang disentuh hanya setengah dari keseluruhan ilmu pengetahuan tentang teknologi tersebut.

Untuk tahu lebih banyak tentang teknologi, tentu kita harus banyak meneliti. Penelitian harus terus dan terus dilakukan agar kita paham teknologi secara penuh.

Contohnya, dulu kita menganggap cancer tidak akan pernah ada obatnya. Akan tetapi, sekarang dengan riset yang terus menerus dilakukan oleh ahli-ahli medis, perlahan-lahan penyakit ini dapat diobati.

Terus meneliti, untuk mencoba mendapatkan teknologi yang hampir sempurna memang baik. Namun akibat pengaruh permintaan dari industri, terkadang muncul hal-hal yang bias. Karena prediksi yang berlebihan, para ahli membuat suatu hal dengan sebaik mungkin. Termasuk dalam “perang”. Memang, alat-alat perang menjadi semakin canggih. Tapi, alat-alat ini juga semakin membahayakan untuk kehidupan manusia.

Pada dasarnya, isi dalam bab 3 ini menjelaskan kepada kita bahwa penelitian yang dibuat untuk memajukan teknologi ini, terkadang terkait dengan kepentingan pihak-pihak tertentu. Sehingga, karena hanya terikat pada satu kepentingan, muncullah penyelewengan-penyelewengan akan hasil dari teknologi. Penyelewengan ini akhirnya menyebabkan beragam masalah muncul dan membahayakan kehidupan manusia itu sendiri. Global warming merupakan salah satu contohnya.

Teknologi hanya alat. Ia bisa jadi sangat baik dan ramah tapi juga bisa sangat jahat dan mematikan. Hal ini tergantung dari siapa, bagaimana dan untuk apa teknologi digunakan. Oleh karena itu, ketika membuat sebuah teknologi penting bagi kita untuk tidak melihat hanya ke dalam satu kepentingan. Selain itu, peran aktif seluruh warga dunia untuk terus memantau perkembangan teknologi amatlah penting. Jika tidak, teknologi akan jadi kebablasan.

Selasa, 23 Oktober 2007

The Mowen sweetheart

Bulan Bahasa!!!!!
Woi................anak Smansata

Habis puasa,liburan,lebaran,tahu-tahu kita turun sekolah eh malah heboh dengan namanya bulan bahasa apaan tu.....

Bulan oktober tahun ini,sekolah smansata yang kta cintai mengadakan berbagai macam perlombaan yang diadain untuk anak-anak smansata yang paling cakep,pinter,n paling gokil abis.
Banyak yang gak tahu bahwa dengan adanya bulan bahasa ini kita mampu meningkatkan generasi muda untuk terus belajar,belajar,dan belajar dan bulan bahasa ini mampu memacu terus agar para pemuda tidak gampang putus asa


pada bulan puasa ini banyak diadakan bayak perlombaan seperti baca pisi,vocal grup,teater,cerpen,pidato pokoknya asyik banget.